Kamis, 14 Juni 2012


Euro 2012

Pembagian Group Euro Cup 2012 - Piala Eropa 2012:

Group A - Euro Cup 2012:

  • Polandia
  • Yunani
  • Rusia
  • Republik Ceko
Group B - Euro Cup 2012:
  • Belanda
  • Denmark
  • Jerman
  • Portugal
Group C - Euro Cup 2012:
  • Spanyol
  • Italia
  • Republik Irlandia
  • Kroasia
Group D - Euro Cup 2012:
  • Ukraina
  • Swedia
  • Prancis
  • Inggris


Jadwal Pertandingan Euro Cup Piala Eropa 2012 RCTI


1. POLANDIA vs YUNANI (Siaran langsung 8 Juni, pukul 21.00 WIB)
2. RUSIA vs CEKO (Siaran langsung 9 Juni, Pukul 01.00 WIB)
3. BELANDA vs DENMARK (Siaran langsung 9 Juni, pukul 22.15 WIB)
4. JERMAN vs PORTUGAL (Siaran langsung 10 Juni, Pukul 01.00 WIB)
5. SPANYOL vs ITALIA (Siaran langsung 10 Juni, Pukul 22.15 WIB)
6. IRLANDIA vs KROASIA (Siaran langsung 11 Juni, Pukul 01.00 WIB)
7. PERANCIS vs INGGRIS (Siaran langsung 11 Juni, Pukul 22.15 WIB)
8. UKRAINA vs SWEDIA (Siaran langsung 12 Juni, Pukul 01.00 WIB)
9. YUNANI vs CEKO (Siaran langsung 12 Juni, Pukul 22.15 WIB)
10. POLANDIA vs RUSIA (Siaran langsung 13 Juni, Pukul 01.00 WIB)
11. DENMARK vs PORTUGAL (Siaran langsung 13 Juni, Pukul 22.15 WIB)
12. BELANDA vs JERMAN (Siaran langsung 14 Juni, Pukul 01.00 WIB)
13. ITALIA vs KROASIA (Siaran langsung 14 Juni. Pukul 22.15 WIB)
14. SPANYOL vs IRLANDIA (Siaran langsung 15 Juni, Pukul 01.00 WIB)
15. UKRAINA vs PERANCIS (Siaran langsung 15 Juni, Pukul 22.15 WIB)
16. SWEDIA vs INGGRIS (Siaran langsung 16 Juni, Pukul 01.00 WIB)
17. CEKO vs POLANDIA (Siaran langsung 17 Juni, Pukul 01.00 WIB)
18. YUNANI vs RUSIA (Siaran tunda 17 Juni, Pukul 04.00 WIB)
19. PORTUGAL vs BELANDA (Siaran langsung 18 Juni, Pukul 01.00 WIB)
20. DENMARK vs JERMAN (Siaran langsung 18 Juni, Pukul 04.00 WIB)
21. KROASIA vs SPANYOL (Siaran langsung 19 Juni, Pukul 01.00 WIB)
22. ITALIA vs IRLANDIA (Siaran langsung 19 Juni, 04.00 WIB)
23. INGGRIS vs UKRAINA (Siaran langsung 20 Juni, Pukul 01.00 WIB)
24. SWEDIA vs PERANCIS(Siaran langsung 20 Juni, Pukul 04.00 WIB)

Jadwal Pertandingan Perempat Final Euro Cup 2012 RCTI


25. WINNER GROUP A vs RUNNER-UP GROUP B (Siaran langsung 22 Juni, Pukul 01.00 WIB)
26. WINNER GROUP B vs RUNNER-UP GROUP A (Siaran langsung 23 Juni, Pukul 01.00 WIB)
27. WINNER GROUP C vs RUNNER-UP GROUP D (Siaran langsung 24 Juni, Pukul 01.00 WIB)
28. WINNER GROUP D vs RUNNER-UP GROUP C (Siaran langsung 25 Juni, Pukul 01.00 WIB)

Jadwal Pertandingan Semifinal Euro Cup 2012 RCTI


29. WINNER MATCH 25 vs WINNER MATCH 27 (Siaran langsung 28 Juni, Pukul 01.00 WIB)
30. WINNER MATCH 26 vs WINNER MATCH 28 (Siaran langsung 29 Juni, Pukul 01.00 WIB)

Jadwal Pertandingan Piala Eropa - Final Euro Cup 2012 RCTI


FINAL (Siaran langsung 1 Juli, Pukul 23.00 WIB)

Waktu tayang diatas adalah berdasarkan jam tayang di RCTi 
dimana waktu yang digunakan adalah Waktu Indonesia Barat (WIB). Jadi bagi Anda yang berada di kawasan waktu Indonesia lainnya dapat menyesuaikan jadwal piala eropa terlengkap ini dengan WIB
.
:: Sumber data jadwal euro 2012 lengkap: www.rcti.tv ::


Minggu, 03 Juni 2012

Cartoon Barca!

nuttydreams:

Seydou Keita

Sergio Busquets

Bojan Krkic <3

Jose Pinto

Maxwell

Victor Valdés

Eric Abidal

Lionel Messi

Pedro Rodriguez

Xavi Hernandez

Gerard Pique

Pep Guardiola

12 Logo FC Barcelona sejak Tahun 1910


Lambang Barcelona dari tahun 1910 s/d 1939 :

Tahun 1910 s/d Tahun 1939

Lambang Barcelona di masa Jendral Franco tahun 1939 s/d 1974 :

Tahun 1939 s/d Tahun 1974

Lambang dimana Barcelona mulai memburu gelar pada tahun 1974 s/d 2002 :

Tahun 1974 s/d Tahun 2002

Dan ini lambang Barcelona dari tahun 2002 s/d saat ini :

Tahun 2002 s/d Saat ini

Stadion Camp Nou

Nama Lengkap:L'Estadi Camp Nou
Nama Pertama:Estadi del FC Barcelona ( 1957 s/d 2000 )
Dibangun:28 Maret 1954
Diresmikan:24 September 1957
Alamat:Avenida Aristides Maillol 8020,Barcelona
Kapasitas Stadion:99.354
Renovasi:Tahun 1994 dan Tahun 2008
Ukuran:105 m x 68 m
Arsitek:Francesc Mitjans-Miró
Lorenzo García Barbon
Josep Soteras Mauri

Camp Nou ( yang diartikan dalam bahasa Katalan adalah "lapangan baru") adalah stadion sepak bola di Barcelona, Spanyol, yang menjadi markas besar FC Barcelona. Stadion ini dibangun pada tahun 1954 dan diresmikan pada tahun 1957 dengan kapasitas 99.354 kursi penonton.

Nama resmi Stadion ini saat pertama dibangun adalah Estadi del FC Barcelona ( yang artinya FC Barcelona Stadion) sampai dengan tahun 2000, ketika itu anggota klub memilih untuk secara resmi mengubah nama Stadion menjadi Camp Nou, Meskipun sempat ditentang oleh Sandro Rosell yang menjadi presiden  FC Barcelona saat ini. Pada ulang tahun ke 50 FC Barcelona berencana untuk meningkatkan kapasitas menjadi 104.000 kursi penonton ( 2007 ), rencana untuk menambah kapasitas penonton pun tertunda akibat terjadi kris keuangan dunia.

Mengapa Pendukung FC Barcelona Disebut Cules?

Mengapa para pendukung FC Barcelona sering di panggil dengan sebutan Cules?. Ini terjadi sebelum Stadion Camp Nou dibangun, FC Barcelona hanya memiliki stadion yang sangat sederhana. Stadion itu hanya dikelilingi tembok sederhana dan sangat seringnya stadion tersebut tidak mampu menampung jumlah penonton yang datang.

Para pendukung FC Barcelona banyak yang menyaksikan pertandingan di tembok stadion tersebut. Karena itu, suporter FC Barcelona sering disebut Cules yang artinya punggung, Kata ini merujuk pada Cul yang dalam bahasa Catalan berarti punggung karena kalau di lihat dari luar hanya terlihat punggung para pendukung.

Dari kejadian tersebut para pendunkung FC Barcelona sering di panggil dengan sebutan Cules sampai dengan saat ini.
Hehehee... :) ada ada aja.

Leo kecil


Baner_1


Banner_2


Banner_3


Jumat, 01 Juni 2012

KOSTUM BARCELONA FC YG TERBUAT DARI BAHAN DAUR ULANG

Kostum tim FC Barcelona menampilkan rancangan baru, kostum baru ini menonjolkan nilai-nilai tradisi FC Barcelona yang unik dengan grafis tradisionalnya, sambil menerapkan rancangan ringan dan menggunakan kain daur ulang.
Kostum baru ini mencerminkan inovasi desain dan detail terbaik yang dituntut oleh para pemain sepak bola kelas elite. Kombinasi dari sumber bahan yang bisa didaur ulang, rancangan estetik yang baru, dan penghormatan akan sejarah klub FC Barcelona yang kaya telah menetapkan standar untuk pembuatan kostum klub ini.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah klub ini, kaus barunya dibuat seluruhnya dari poliester daur ulang, di mana tiap kausnya dibuat dari 8 botol air, yang didapatkan dari tempat pembuangan akhir di Jepang dan Taiwan.
Botol-botol ini dibersihkan dan diproses menjadi butiran kecil, dilelehkan menjadi benang dan dianyam menjadi bahan kostum. Proses pembuatan baru ini mampu mengurangi energi sebesar 30 persen jika dibandingkan dengan pembuatan poliester secara tradisional.
Dengan proses pembuatan yang baru ini, Nike telah mendaur ulang sekitar 13 juta botol plastik, dengan total sekitar 254.000 kg limbah poliester, yang membutuhkan waktu sampai 500 tahun untuk bisa diurai secara alami. Tiap botol yang didaur ulang untuk pembuatan kostum ini jika dijejer panjangnya bisa mencapai 3.000 km atau sepanjang 29 sepak bola.
Kostum baru ini membantu para pemain untuk menjaga suhu tubuh yang optimal serta tetap kering dan sejuk. Dengan demikian, mereka bisa bermain dengan kemampuan penuh. Kain Nike Dri-FIT yang baru 13 persen lebih ringan dari sebelumnya, membantu menguapkan kelembaban, dengan cara menyerap keringat keluar ke permukaan, dan juga meningkatkan kemampuan kaus untuk bernapas sebanyak 7 persen dari versi sebelumnya.
Zona ventilasi yang terdapat pada tiap sisi kaus, di bawah karet celana dan dekat pangkal tulang punggung di celana pendeknya, secara signifikan bisa meningkatkan penyerapan udara sehingga para pemain juga merasa lebih sejuk.
Potongan kaus yang baru dan dinamis dengan struktur anyaman ganda memberikan penampilan yang lebih ramping pada para pemain. Pada saat yang bersamaan, kaus ini 10 persen lebih elastis dari kaus FC Barcelona sebelumnya. Siluet kaus mengikuti lekuk tubuh alami untuk keleluasaan gerak dan penyerapan udara yang maksimal.
Setelah mewakili Catalonia selama lebih dari 100 tahun, FC Barcelona pada musim pertandingan ini akan bermain dengan kostum kandang dan tandang yang baru, dipenuhi dengan lambang dan pesan budaya yang lebih banyak dari sebelumnya.
Untuk pertama kalinya, kaus kandang FC Barcelona akan memiliki leher bundar dan bis lengan berwarna kuning, ini melambangkan separuh warna dari bendera Catalonia, Senyera. Bendera Senyera telah lama berkibar di Barcelona untuk melambangkan kebanggaan dan kemerdekaan Catalonia. Kaus bagian torso masih menyandang garis merah dan biru yang terkenal, tapi kini ukurannya akan dikembalikan ke ukuran tradisionalnya yang lebih besar.
Di belakang leher juga ditampilkan Senyera besar, sementara dekat hem lengan kiri tertulis semboyan klub, ‘Mes Que Un Club’, (Lebih dari sekadar klub). Kata-kata ini juga bisa ditemukan di bangku di Nou Camp.
Di bagian dalam kaus, di balik lambang klub, ada grafik yang bertuliskan ‘Tots Units Fem Forca’, yang jika diterjemahkan berarti ‘Bersatu Kita Teguh’, sebaris lirik dari lagu kebangsaan Barcelona, “El Cant Del Barca”, yang selalu dikumandangkan di tiap pertandingan kandang di Nou Camp.
Celana pendek kandang musim pertandingan ini berwarna merah dengan garis biru besar di tiap sisinya, kembali ke warna kostum yang dikenakan oleh tim yang dikomandoi Johan Cruyff tahun 1970-an dan tim pemenang dari tahun 2006. Kaus kaki kandang berwarna biru dengan garis merah di atasnya dan FCB di sisi tiap betis.
Setia dengan tradisi FC Barcelona yang mengenakan kostum tandang berwarna mencolok, model musim pertandingan ini menggunakan warna hijau mint yang berani. Fiturnya sama dengan kostum kandang, tetapi dengan leher bundar modern dan di dadanya ada garis tebal dengan warna kandang merah dan biru. Garis tebal ini dipecah di tengah dengan garis diagonal yang melambangkan Avinguda Diagonal, salah satu jalan terkenal di Barcelona, yang membelah kota dari barat ke timur.
Celana pendek tandang berwarna hijau mint dengan garis tebal biru di tiap sisinya. Kaus kaki tandang berwarna hijau mint dengan garis biru obsidian di bagian atas dan ‘FCB’ di tiap betis.

SEDIKIT KISAH DI LA MASIA DE CAN PLANES

Rumah berdinding batu itu tampak biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan Stadion Nou Camp yang agung dan megah, yang jaraknya hanya sepelemparan batu. Namun, bekas rumah pertanian khas Catalunia abad ke-18 itu punya peran lebih penting pada perjalanan prestasi klub sepak bola Barcelona. Itulah La Masia de Can Planes, yang menjadi jantung pasukan ”L’equip Blaugrana” dan menjadi tonggak paling penting dalam sejarah klub juara Eropa 2009 itu.
Dari rumah batu itulah lahir pemain-pemain bintang yang musim lalu menjadi pilar tim asuhan Pep Guardiola saat merebut treble winner: Carles Puyol, Xavi Hernandez, Victor Valdes, Gerard Pique, Andres Iniesta, Sergio Busquet, Bojan Krkic, dan tentu saja Lionel Messi. Bahkan, La Masia adalah almamater bagi sejumlah pemain bintang yang bersinar di Eropa, seperti Cesc Fabregas (Arsenal) atau Jose Manuel Reina (Liverpool).
Guardiola sendiri alumnus La Masia. Pada usia 13 tahun, dia meninggalkan kehangatan rumah orangtuanya di Santpendor, sekitar 70 kilometer dari Barcelona, untuk berlatih di La Masia pada tahun 1984. Delapan tahun kemudian, mimpi Guardiola menjelma menjadi kenyataan. Pada tahun pertamanya di tim senior pada 1992, Barcelona menjadi juara Piala Champions (sekarang bernama Liga Champions). Tujuh belas tahun berselang, Guardiola mencatat sejarah lagi. Dalam tahun pertamanya sebagai pelatih, dia merebut Liga Champions, plus dua trofi lain, Liga Spanyol dan Piala Raja.
Diresmikan sebagai pusat pelatihan bagi tim yunior Barcelona pada 20 Oktober 1979, La Masia menjadi salah satu kamp paling elite bagi bakat-bakat super dari seluruh dunia. Dalam 30 tahun, sebanyak 450 pemain bola muda memancangkan mimpinya di bangunan dengan luas 610 meter persegi tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 40 pemain menjadi pemain utama Barcelona, sementara sisanya menyebar di klub-klub lain di Spanyol dan pelosok Eropa.
Sukses La Masia, menurut Carles Folguera yang menjadi direktur di kamp itu sejak 2002, adalah kombinasi antara tradisi citra klub yang penuh gaya, permainan menyerang, dan pendidikan multidimensional. ”Yang membedakan kami adalah pendidikan yang berlangsung selama 24 jam sehari dalam tujuh hari sepekan,” ujar Folguera kepada Reuters, pekan lalu.
”Tak ada satu pun bakat (pemain) yang tak bisa kami asah. Kami punya barisan profesional yang mampu memenuhi semua kebutuhan pemain-pemain muda penuh bakat yang haus dan punya mimpi besar menjadi juara,” kata Folguera yang mantan kiper tim hoki Barcelona.
Barangkali kombinasi yang diutarakan Folguera ada benarnya sebagai kunci sukses La Masia. Namun, kombinasi itu tak akan pernah berjalan tanpa kehidupan normal penghuni kamp yang masih berada di permulaan masa remaja. Mereka sungguh menjalani kehidupan seperti anak sebayanya.
Saat ini ada 60 penghuni kamp La Masia. Sepuluh di antara mereka menempati bekas rumah pertanian yang berlantai dua dan sisanya menempati asrama yang menyatu dengan Nou Camp.
Seperti remaja lain, penghuni La Masia memulai kegiatannya pada pukul tujuh pagi di kelas mengikuti pelajaran sekolah. Kegiatan sekolah berakhir pada pukul satu saat makan siang. Setelah istirahat sebentar, mereka belajar secara mandiri selama dua setengah jam. Pada pukul enam sore, para talenta yang sebagian berasal dari Brasil, Argentina, Hongaria, Georgia, Kamerun, dan Senegal ini berlatih sepak bola di kamp latihan Sant Joan Despi. Pukul 21.15 mereka makan malam dan lampu asrama dimatikan pukul 23.30.
Pekan lalu, saat La Masia merayakan ulang tahun ke-30, Guardiola ditanya kesan-kesannya tinggal di asrama bersejarah itu. ”Saya ingat hari pertama saat orangtua saya mengantar dan membekali saya dengan makanan yang enak,” kenang Guardiola. ”La Masia adalah pilar penting klub. Di sini kami menjaring bakat, mendidik agar mereka punya bekal berharga, bukan hanya bagi sepak bola, tetapi juga bagi kehidupannya.”
Kesaksian Guardiola dibenarkan Guillermo Amor, gelandang yang pernah tinggal di asrama La Masia antara 1980 dan 1988. ”Para guru dan pembimbing di sini memberikan bekal bagi kehidupan pribadi. Meskipun tidak masuk dalam tim utama, Anda tetap punya bekal untuk hidup pada arah yang lain, atau bahkan hidup dengan cara yang lain,” ujar Amor yang sejak hijrah dari Barcelona bermain untuk Fiorentina, Villarreal, dan Livingston.
”Sangat tidak mungkin, saat Anda melewati La Masia, untuk tidak menoleh ke sebuah tempat yang dulu sempat menjadi rumah Anda,” ujar Amor.
Jika La Masia memberikan bekal kehidupan pada arah yang lain bagi Amor, Guardiola sungguh menikmati brand of style kawah candradimuka yang juga melahirkan sejumlah pemain tenar seperti Sergi Barjuan, Ivan de la Pena, dan Sergio Garcia tersebut. Seperti kata Folguera, Guardiola sungguh menjiwai seni sepak bola menyerang yang bak ”setiap tarikan napas” setiap penghuni La Masia.
Musim lalu, sepak bola indah dan mematikan Barcelona menggenggam dunia dengan tiga mahkota bergengsi. Musim ini, mereka tetap superior dalam persaingan dengan Real Madrid yang musim panas lalu membelanjakan uang sekitar Rp 2,7 triliun untuk membangun ”Los Galacticos” baru.
Dikejutkan dengan kekalahan kandang melawan Rubin Kazan di gelaran Liga Champions, pasukan Guardiola menunjukkan lagi kelasnya sebagai tim paling memukau di muka bumi saat menghadapi Real Zaragoza. Sepak bola indah yang dipadu dengan penyelesaian mematikan menghasilkan enam gol dan bahkan bisa sampai 10 gol dengan tambahan sedikit keberuntungan. Messi, yang masih kelelahan setelah menjalani laga kualifikasi Piala Dunia, sempat membukukan satu gol, dan Barcelona bertengger di puncak klasemen dengan unggul tiga angka atas Real Madrid.
La Masia, sementara itu, tinggal menghitung hari. Manajemen Barcelona memutuskan membangun fasilitas baru bagi para talenta mudanya. Proyek ini untuk sementara tertunda akibat terbatasnya anggaran, tetapi La Masia tetap akan menjadi tonggak sejarah bagi Barcelona.

SEJARAH SINGKAT FC BARCELONA

SEJARAH SINGKAT FC BARCELONABerdiri: 1899
Alamat: Avenida Aristides Maillol 8020 Spain
Telepon: (+34) 93 496 36 00
Faksimile: (+34) 93 496 37 67
Surat Elektronik: atenciosoci@fcbarcelona.com
Laman Resmi: http://www.fcbarcelona.com
Ketua: Sandro Rosell
Direktur: Antoni Rossich
Stadion: Camp Nou, Barcelona

Stadion Gimnasio Sole, 29 November 1899. Sebelas pria dari berbagai kebangsaan menghadiri sebuah pertemuan. Mereka bermaksud menjawab iklan Joan Gamper sebulan sebelumnya yang ingin mendirikan sebuah klub sepakbola di Barcelona. Pengaruh beberapa figur asal Inggris membuat klub tersebut memilih nama Foot-Ball Club Barcelona. Warna merah dan biru konon dipilih karena Gamper terinspirasi warna serupa yang digunakan klub Swiss, FC Basel. Klub itupun lantas menjelma sebagai salah satu klub terdepan di Spanyol.

Di bawah kendali Gamper sebagai presiden, Barcelona berkembang. Gelar pertama direngkuh pada 1902 di ajang Copa Macaya. Namun, setelah menjuarai Campeonato de Cataluña 1905, Barcelona kesulitan meraih gelar. Hingga 1925, Gamper menjadi presiden klub dalam lima periode berbeda. Salah satu pencapaian yang tak dilupakan selama kepemimpinan Gamper adalah kemampuan Barça memiliki stadion sendiri. Pada 1922, Barcelona menempati Las Cortes, yang berkapasitas 22 ribu penonton. Kelak, stadion tersebut berkembang lagi menjadi berkapasitas 60 ribu penonton. Stadion yang digunakan saat ini, Camp Nou, mulai digunakan pada 1957 dan merupakan yang terbesar di Eropa karena sanggup menampung 98.772 penonton.

Periode kejayaan prestasi Barça setidaknya tercatat jelas pada 1950-an dan awal 1990-an. Periode pertama mencakup rezim pemerintahan diktator Jenderal Francisco Franco yang memaksa klub mengubah nama menjadi CF Barcelona. Bersama pelatih Fernando Daucik dan Ladislao Kubala, Barcelona sukses meraih lima gelar berbeda. Sejak 1955, Barcelona memegang rekor impresif karena menjadi satu-satunya klub yang selalu tampil di kejuaraan antarklub Eropa. Pada awal 1990-an, dominasi Barça ditandai dengan era kepelatihan Johan Cruyff, eks pemain dan juga peletak dasar pengembangan bakat pemain muda klub Katalan ini. Cruyff sukses membawa Barça menjuarai gelar Liga Champions pertama pada 1992 dengan menaklukkan Sampdoria, 1-0. Berkat kemenangan itu, Barcelona menjadi salah satu tim yang pernah menjuarai tiga ajang kompetisi antarklub Eropa, setelah sebelumnya pernah menyabet Piala Winners dan Piala UEFA.

Musim 2008/09, sejarah terus tertulis ketika anak didik Cruyff, Pep Guardiola, membawa Barcelona sukses dengan menyabet beberapa gelar dan memecahkan beberapa rekor diberbagai ajang kompetisi